PILIH SATU ATAU KEDUANYA: TIKTOK – INSTAGRAM REELS

  • Oleh Bovie

  • 2022-02-22 10:11:35
PILIH SATU ATAU KEDUANYA: TIKTOK – INSTAGRAM REELS
Photo by : asset.kompas.com

Platform media sosial digital masih menjadi tempat favorit para pemasar, brand, dan pihak terkait lainnya untuk mendekatkan diri dengan target audiensnya. TikTok dan Instagram adalah media sosial paling populer untuk mereka gunakan.

Penempatan komunikasi pada kedua platform tersebut bukan tanpa alasan. Milenial dan Gen Z saat ini cenderung aktif di TikTok dan Instagram, sehingga hal ini dinilai potensial oleh brand untuk aktif di dua media sosial tersebut.

Keaktifan generasi milenial dan Gen Z di kedua platform tersebut juga tak lepas dari fitur-fitur yang memudahkan kreativitas mereka dalam membuat konten. Seperti yang kita ketahui bersama, TikTok memungkinkan pengguna untuk berkreasi dalam membuat video. Instagram juga tidak mau kalah – fitur Reels menjadi andalan instagram saat ini.

Sebenarnya jika dilihat lebih detail, sudah ada insight menarik yang bisa diambil untuk brand tersebut. Konten berbasis video merupakan bagian tak terpisahkan dari generasi millennial dan Gen Z.

Namun, jelas muncul pertanyaan yang lebih dalam: brand memilih TikTok atau Instagram Reels?

Menjawab pertanyaan tersebut, StratX melakukan desk research, di mana kami menemukan berbagai wawasan menarik untuk dibagikan – bahkan hingga diskusi lebih lanjut.


Tech: TikTok VS Instagram Reels

Secara teknis, TikTok dan Instagram Reels memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mulai dari kebebasan pengguna untuk memodifikasi konten videonya menggunakan berbagai fitur dari kedua platform tersebut, hingga perhitungan algoritmanya.

Bicara soal algoritma, TikTok dan Instagram Reels punya hal menarik. Seperti yang kita ketahui bersama, TikTok memiliki For You Page atau lebih dikenal dengan FYP – di mana halaman ini menampilkan konten yang sedang tren dalam satu waktu.

Instagram Reels sepertinya masih menggunakan minat pengguna, di mana apa yang disukai pengguna kemungkinan akan muncul di halaman 'timeline' konten video reels. Melansir dari situs personadigitals.com – yang bisa diketahui oleh brand adalah tingkat interaksi atau engagement di TikTok sebenarnya lebih tinggi dari Instagram Reels. Tapi, halaman brand di Instagram Reels mengungguli TikTok.

Selain dari sisi teknis, salah satu hal yang menjadi pertimbangan brand sebelum melakukan kampanye atau hal serupa lainnya adalah mengetahui perilaku target audience-nya.

Suka konten video apa yang bisa mereka sukai, komentari, simpan, dan bahkan bagikan lagi. Jika tujuan sebuah merek adalah awareness, viralitas adalah apa yang dibutuhkan merek. Namun, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana membuat konten yang berpotensi menjadi viral?

Kedua platform – TikTok dan Instagram Reels berpotensi membuat konten barnd menjadi viral. Perlu diingat bahwa selain algoritma yang akan membantu konten merek menjadi viral – konten itu sendiri harus memiliki nilai jual unik yang berbeda dan lebih baik dari konten lainnya.


Insight Untuk Brand

Dari penjelasan singkat di atas – ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi oleh brand terkait TikTok dan Instagram Reels.

Konten berbasis video akan menjadi tren yang bertahan lama. Diperkirakan banyak brand atau pihak terkait akan memprioritaskan cara berkomunikasi melalui konten video.

Mengenai kelebihan dan kekurangan TikTok dan Instagram Reels, brand perlu mengetahui bahwa viralitas juga dapat dipengaruhi oleh penempatan media yang masif. Brand dapat mempertimbangkan platform lain yang mendukung komunikasi atau kampanye mereka.

Kebiasaan pengguna TikTok dan Instagram Reels bisa berbeda. Ini adalah pekerjaan rumah bagi merek untuk mengetahui lebih dalam.


Jadi, Apa yang Dapat Dilakukan oleh Brand?

Ada banyak hal yang dapat dilakukan brand sebelum memutuskan platform mana yang akan digunakan untuk kampanye atau strategi komunikasi lainnya.

Namun, langkah pertama yang mendasar adalah penelitian. Brand perlu melakukan riset mendalam terkait personalnya hingga kebiasaan pengguna TikTok atau Instagram Reels.

Dari penelitian ini, brand akan menemukan berbagai macam wawasan yang menarik dan berguna untuk strategi komunikasinya. Setelah itu, brand dapat mengumpulkan semua temuannya untuk menjadi dasar bagi strategi selanjutnya.

Lalu, bagaimana dengan hal-hal seperti viralitas yang sudah disebutkan di atas? Brand perlu tahu bahwa untuk membuat komunikasi mereka menjadi viral, mereka juga membutuhkan formula. StratX memiliki formula STRAND yang dapat disesuaikan dengan strategi.

Selain itu, brand juga dapat mempertimbangkan penempatan media besar-besaran untuk mendukung komunikasi mereka di TikTok atau di Instagram Reels. StratX sebagai bagian dari KG Media, dapat menyesuaikan dan merekomendasikan hal ini dengan merek mengenai tujuan viralitas.

Terlepas dari berbagai langkah yang bisa dilakukan brand, satu hal lagi yang bisa diingat brand adalah semangat dalam berkomunikasi yang harus dijaga. Alih-alih memiliki tujuan viral dan mendapatkan awareness tinggi – memenangkan hati audiens target adalah hal utama bagi brand.

Source: insight.stratx.id

Artikel Lainnya

Pentingnya Gunakan Jasa Penambah Followers Instagram

Saat ini memang marak sekali jasa penambah followers, dan biasanya jadi pilihan bagi orang-orang jika mau mendapatkan banyak pendapatan dari media sosial.

Jasa Sosial Media Marketing, Sebenarnya Apa dan Bagaimana Fungsinya?

Beberapa orang masih belum mengetahui pentingnya penggunaan dari jasa sosial media marketing. Jika Anda merupakan seorang pemula, sepertinya layanan seperti ini perlu digunakan.

KENA SHADOWBAN DI TIKTOK? INI CARA MENANGGULANGINYA!

Shadowban di TikTok adalah nama tidak resmi untuk apa yang terjadi ketika TikTok membatasi visibilitas akun untuk sementara.

TAGAR TIKTOK: CARA MENGGUNAKANNYA UNTUK MENGEMBANGKAN JANGKAUAN KONTEN

Social Media